Rabu, 11 Juli 2012

HASIL PENELITIAN "TIPOLOGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH ALIYAH NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO"


BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan skripsi ini sesuai dengan apa yang dirumuskan dalam permasalahan-permasalahan dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Tipologi kepemimpinan atau dengan kata lain gaya kepemimpinan kepala Madrasah Aliyah Nurul Jadid Paiton probolinggo adalah Demokrasi sesuai dengan fakta dan realita yang ada. 2. Usaha kepemimpinan kepala madrasah dalam pengembangan lembaga pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Nurul Jadid Paiton probolinggo diantaranya yaitu pengembangan kurikulum, sarana prasarana, sumber daya manusia (pendidik, siswa, pegawai) dan peran serta masyarakat. Dari usaha yang dilakukan oleh kepala madrasah ini, merupakan usaha yang sangat luar biasa dengan adanya perencanaan yang sangat matang dalam mengupayakan pengembangan lembaga pendidikan Islam di Madrasah Aliyah Nurul Jadid Paiton probolinggo. 3. Faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan kepala madrasah dalam pengembangan lembaga pendidikan Islam di Madrasah Aliyah Nurul Jadid Paiton probolinggo a. Faktor Pendukung Faktor pendukung kepemimpinan kepala madrasah dalam pengembangan lembaga pendidikan Islam di Madrasah Aliyah Nurul Jadid Paiton Probolinggo adalah dengan adanya sarana dan prasarana yang menunjang baik dari madrasah maupun dari asrama. Disamping itu juga dari guru dan adanya kebersamaan dalam pengelolaan kurikulum dan proses belajar mengajar. b. Faktor Penghambat Faktor penghambat kepemimpinan kepala madrasah dalam pengembangan lembaga pendidikan Islam di Madrasah Aliyah Nurul Jadid Paiton probolinggo adalah masalah guru, kemampuan dan jiwa psikologis siswa yang berbeda-beda dan peran serta masyarakat yang masih rendah. B. Saran 1. Kepala madrasah di Madrasah Aliyah Nurul Jadid Paiton probolinggo diharapkan dapat menghilangkan image madrasah yang dipandang sebagai madrasah yang tidak dikenal oleh masyarakat dengan cara mensosialisasikan kepada masyarakat. Hal ini sebagai upaya untuk mengembalikan apresiasi dan partisipasi masyarakat dalam upaya pengembangan madrasah ke depan. 2. Tenaga pendidik/ guru adalah yang menjadi fokus yang dianut siswa dalam lingkungan pendidikan, sehingga baik/buruknya siswa sedikit banyak guru ikut menjadi faktor akan hal itu. Oleh karena itu, guru kurang disiplin atau malas. Perlu adanya sikap tegas dari kepala madrasah untuk menanganinya. Baik dengan memberi arahan-arahan atau kebijakan-kebijakan yang tegas. Maka kepala madrasah, waka kamad, guru dan karyawan yang ada, itu saling berkomunikasi secara terbuka, serta menyadarkan kembali tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing, hal ini dilakukan demi untuk kelangsungan dari pada pengembangan madrasah ke depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar